By: Humaira Radhwa
<p><p style="text-align: justify; line-height: 1.5;"><span style="font-size: 24pt;"><strong><span style="font-family: 'comic sans ms', sans-serif;">Halo Anak Indonesia! </span></strong></span><br> kenalin aku Humaira Radhwa. Dunia Forum Anak bukan sekadar tempat aku belajar berbicara di depan umum di sinilah aku pertama kali belajar mendengarkan, menyampaikan, dan memperjuangkan suara anak-anak lainnya. Sudah empat tahun aku bergelut di dunia ini: dua tahun sebagai pengurus Forum Anak Daerah, lalu dua tahun lagi sebagai admin website Forum Anak Nasional. Tapi angka-angka itu tidak cukup menggambarkan seberapa besar Forum Anak membentuk aku menjadi seperti sekarang. Dari ruang-ruang diskusi penuh semangat, rapat larut malam, hingga kegiatan seru dan juga berharga yang menjadi bagian dari perjalanan yang tak akan aku lupakan. Penasaran gimana rasanya jadi bagian dari Forum Anak? Yuk, ikut aku kilas balik kembali pengalaman paling berkesan selama aku di Forum Anak!</p> <p style="text-align: justify; line-height: 1.5;"><strong><span style="font-size: 14pt;">MUSRENBANG ANAK KOTA DEPOK</span></strong><br> Pengalaman yang paling berkesan bagiku selama di Forum Anak adalah kegiatan Musrenbang Anak. Pada tahun 2022, aku diamanahkan untuk menjadi ketua pelaksana di kegiatan musrenbang anak Kota Depok. Saat itu aku bersama dengan teman-temanku bekerjasama untuk melaksanakan rangkaian kegiatan dengan baik. </p> <p style="text-align: justify; line-height: 1.5;"> Kegiatan Musrenbang Anak diawali dengan pelaksanaan FGD atau Focuss Group Discussion. FGD ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apa saja yang ingin disuarakan dalam Musrenbang Anak nanti. Penjaringan aspirasi diwakilkan oleh setiap anggota pengurus forum anak kecamatan dan beberapa kelurahan di Kota Depok. Dalam FGD Musrenbang Anak, kami tersebar menjadi 5 kluster untuk berdiskusi mengenai aspirasi-aspirasi yang ingin disampaikan saat Musrenbang nanti. </p> <p style="text-align: justify; line-height: 1.5;"> Setelah kegiatan FGD, kami melaksanakan kegiatan inti yaitu Musrenbang Anak. Kami juga mengundang perwakilan forum anak dari kecamatan dan kelurahan di Kota Depok. Dalam Musrenbang ini, kami menyaring lagi aspirasi yang sudah direncanakan saat FGD. Kami berdiskusi mengenai poin-poin aspirasi terbaik yang nantinya akan disampaikan kepada pemerintah. Banyak sekali perbedaan pendapat dan pandangan, namun itu membuat kami banyak belajar untuk menghargai setiap pandangan orang lain. </p> <p style="text-align: justify; line-height: 1.5;"> Kegiatan Musrenbang Anak menjadi pengalaman berhargaku selama berkecimpung di dunia forum anak, karena dsri Musrenbang anak aku belajar untuk menyuarakan dan memperjuangkan hak-hak anak dengan baik dan benar. Salah satu poin penting dari hasil musrenbang anak adalah mengenai Informasi Layak Anak (ILA). Mengapa ILA begitu penting? ternyata ILA sudah tercantum dalam salah satu pasal di Konvensi Hak Anak. Konvensi Hak Anak itu apa ya? yuk kita cari tahu!</p> <p style="text-align: justify; line-height: 1.5;"><strong><span style="font-size: 14pt;">KONVENSI HAK ANAK (KHA) & INFORMASI LAYAK ANAK (ILA)</span></strong></p> <p style="text-align: justify; line-height: 1.5;"><img src="https://api.forumanak.id/storage/3136/5831746107069.webp" alt="" width="535" height="397"><br> Konvensi Hak Anak (KHA) adalah perjanjian internasional yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 20 November 1989 untuk melindungi dan menjamin hak-hak anak di seluruh dunia. terdapat 54 pasal dalam Konvensi Hak Anak, namun ada satu pasal yang menurutku menarik. yuk kita bahas!</p> <p style="text-align: justify; line-height: 1.5;">Pasal 17 dalam Konvensi Hak Anak memiliki makna sebagai berikut : <br>Tiap anak berhak mengakses informasi dan materi lainya dari beragam sumber. Informasi ini hendaklah berupa informasi yang bermanfaat dan dapat dipahami anak.</p> <p style="text-align: justify; line-height: 1.5;"> Dari pasal diatas, dapat dipahami bahwa setiap anak berhak untuk mendapatkan dan mengakses informasi yang layak bagi anak. Perkembangan teknologi yang pesat saat ini memudahkan informasi dapat tersebar dengan cepat dan mudah. Namun tidak semua informasi dapat dikonsumsi mentah-mentah oleh anak, terkadang informasi yang tidak sesuai dengan usia anak dapat menjadi bumerang. bukan memberikan dampak positif yang bermanfaat bagi anak, tetapi malah memberikan dampak yang negatif. Informasi yang baik dapat memberikan pemahaman pada anak mengenai tata cara mengelola emosi, konflik dan juga membangun hubungan sosial yang sehat.</p> <p style="text-align: justify; line-height: 1.5;"> Konten-konten yang berbahaya juga dapat dilindungi dengan adanya Informasi Layak Anak, Konten yang berbahaya dapat merusak psikologis anak. Dengan adanya ILA, anak-anak akan mendapatkan pengawasan lebih sehingga akan meminimalisir munculnya konten-konten berbahaya yang tidak sesuai usia anak. Dan yang terakhir, Informasi yang baik bagi anak dapat menumbuhkan rasa ingin tahu dan juga kreativitas anak. Konten yang positif dapat menarik perhatian anak dan merangsang rasa ingin tahu mereka untuk terus belajar dan berkarya, sehingga dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi anak-anak.</p> <p style="text-align: justify; line-height: 1.5;"> Maka dari itu, Informasi Layak Anak sangat penting bagi keberlangsungan perkembangan kehidupan anak yang baik. Pemerintah, Forum Anak, dan juga masyarakat harus bekerjasama dengan baik untuk senantiasa menyebarkan dan menjadi pelopor dalam membuat informasi layak anak demi tercapainya Indonesia emas !</p> <p style="text-align: justify; line-height: 1.5;"><strong>#InformasiLayakAnak</strong></p></p>