6 Tahun Perjungan Asa Menggema Suara Anak Aceh Dalam Implementasi KHA

6 Tahun Perjungan Asa Menggema Suara Anak Aceh Dalam Implementasi KHA

By: Miftahul Fahmi

<p><p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Hai, teman-teman! Perkenalkan, aku adalah anak yang lahir dan besar di sebuah tempat yang sangat istimewa. Namanya Sabang, sebuah kota kecil yang terletak di Pulau Weh, provinsi Aceh. Kalau kalian pernah dengar lagu &ldquo;Dari Sabang Sampai Merauke&rdquo;, nah, Sabang itulah awal dari Indonesia! Kota ini adalah ujung paling barat dari negeri kita tercinta.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Aku lahir pada tanggal 29 Agustus 2004. Sejak kecil, aku tumbuh bersama suara ombak, angin laut, dan hijaunya pepohonan. Sabang itu sangat indah, loh! Lautnya biru jernih, pantainya bersih, dan orang-orangnya ramah. Tempat ini bukan hanya indah secara alam, tapi juga kaya akan budaya dan nilai-nilai kehidupan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Seperti anak-anak lainnya, aku juga memulai perjalananku dari taman kanak-kanak. Setelah itu, aku melanjutkan ke sekolah dasar (SD), dan kemudian ke sekolah menengah pertama (SMP). Semuanya aku jalani di kota Sabang. Masa kecilku penuh dengan keceriaan dan pembelajaran, baik dari sekolah maupun dari lingkungan sekitar. Alam Sabang mengajarkan aku untuk mencintai lingkungan, sementara masyarakatnya mengajarkan pentingnya gotong royong dan saling membantu.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong>Awal Petualangan di SMA</strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tahun 2019 menjadi awal dari petualangan yang luar biasa dalam hidupku. Di tahun itu, aku mulai bersekolah di SMA Negeri 2 Kota Sabang. Suasana sekolah menengah atas tentu berbeda. Aku bertemu dengan teman-teman baru, guru-guru hebat, dan kegiatan yang lebih menantang.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Aku bersyukur karena menjadi salah satu murid berprestasi di sekolah. Tapi bukan hanya itu yang membuat tahun ini begitu berkesan. Di tahun yang sama, aku juga mengenal sebuah organisasi yang sangat luar biasa: Forum Anak Kota Sabang, yang biasa disebut FAKOSA.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Yuk Kenalan Lebih Dekat Dengan Forum Anak</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Mungkin teman-teman bertanya-tanya, apa sih Forum Anak itu? Nah, Forum Anak adalah wadah atau tempat berkumpulnya anak-anak dari berbagai latar belakang, yang punya satu tujuan sama: menyuarakan hak anak dan berpartisipasi dalam pembangunan di daerahnya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><img src="https://api.forumanak.id/storage/3143/49531746150148.webp" alt="" width="396" height="704"></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Di sinilah perjalanan baruku dimulai. Bergabung dengan FAKOSA membuat aku menyadari bahwa anak-anak juga punya suara yang penting untuk didengar. Anak-anak bisa memberikan ide, pendapat, bahkan menjadi agen perubahan bagi lingkungannya. Aku pun mulai belajar tentang Konvensi Hak Anak (KHA) &mdash; sebuah perjanjian dunia yang berisi hak-hak anak, seperti hak untuk hidup, tumbuh, dilindungi, dan berpartisipasi.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong>Menyebarkan Benih Perubahan</strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Setelah bergabung, aku mulai aktif mengikuti berbagai kegiatan FAKOSA. Kami membuat program kerja, turun langsung ke lapangan, mengunjungi komunitas-komunitas di Sabang, dan menyuarakan berbagai isu penting tentang anak-anak. Kami mengadakan pelatihan, diskusi, dan kegiatan sosial yang sangat seru.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Salah satu pengalaman paling membanggakan adalah saat kami ikut terlibat dalam proses verifikasi administrasi Kota Layak Anak (KLA). Saat itu, tim dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) datang langsung ke Sabang. Aku bersama teman-teman forum anak menunjukkan bahwa anak-anak Sabang peduli terhadap pembangunan kota yang ramah anak.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kegiatan ini bukan hanya menyenangkan, tapi juga membuka mataku lebih lebar lagi. Aku mulai berpikir, "Kalau aku bisa membuat perubahan kecil di Sabang, kenapa tidak mencoba berkontribusi lebih luas lagi?"</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong>Melangkah ke Tingkat Provinsi</strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tahun 2020, aku mendapat kepercayaan besar. Aku direkomendasikan untuk menjadi bagian dari Forum Anak Tingkat Provinsi Aceh. Ini adalah tanggung jawab yang tidak mudah, tapi aku sangat bersyukur. Aku merasa diberi kesempatan untuk membawa suara anak-anak Sabang ke tingkat yang lebih tinggi.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Aku pun bergabung dengan Forum Anak Tanah Rencong (FATAR)<span style="mso-spacerun: yes;">&nbsp; </span>forum anak yang mencakup 23 kabupaten dan kota di seluruh Aceh. Di sini, aku bertemu dengan banyak teman dari berbagai daerah. Kami saling berbagi cerita, pengalaman, dan pengetahuan. Kami belajar bersama tentang Konvensi Hak Anak, berdiskusi tentang kondisi anak di Aceh, dan tentu saja merancang program-program yang keren.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">FATAR menjadi seperti rumah kedua bagiku. Suasana kekeluargaannya hangat, dan kami semua punya semangat yang sama: menciptakan Aceh yang ramah dan aman bagi anak-anak.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong>Tanggung Jawab yang Lebih Besar</strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Setelah lulus dari SMA pada tahun 2022, aku harus meninggalkan kampung halaman dan merantau ke Banda Aceh, ibu kota provinsi. Jaraknya cukup jauh, karena kami harus menyeberangi lautan. Awalnya terasa berat meninggalkan Sabang, tapi ternyata di Banda Aceh, aku diberi amanah yang lebih besar lagi.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Aku dipercaya menjadi Ketua Sekretariat Forum Anak Tanah Rencong (SFATAR). Tugas ini sangat menantang karena aku harus mengoordinasi forum anak dari seluruh Aceh, menjaga komunikasi antara kabupaten/kota, dan memastikan semua program berjalan dengan baik.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sebagai ketua, aku juga menjadi penghubung antara forum anak dan pemerintah daerah. Kami membawa suara anak-anak Aceh sampai ke ruang-ruang kebijakan. Kami juga terus menyebarkan pemahaman tentang KHA, agar semakin banyak anak dan orang dewasa yang tahu pentingnya hak-hak anak.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><img src="https://api.forumanak.id/storage/3143/59661746150529.webp" alt="" width="471" height="628"></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tanggung jawab itu Tidak Hanya sampai disitu saja, kolaborasi dengan UNICEF Indonesia terus di lakukan hingga pada awal juni 2024 mendapatkan penghargaan The Youth led Innovation For Tobacco free Living ( Inovasi yang di pimpin pemuda dalam hidup bebas tembakau) Dimana beberapa saat seeblumnya saya menginisiasi suatu program yang melibatkan lintas sektor di aceh dan juga tidak hanya itu perhatian khusus saya lakukan dengan program kolaborasi dengan UNICEF saya menginisisasi BIMTEK secara daring yang di lakukan oleh Admin Website Aceh Dimana saya menginisiasi terkait fasilitas Vocher Jouta Dimana sangat baik di butuhkan oleh Admin Website Daerah.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong>Anak-Anak Bisa Membuat Perubahan</strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Teman-teman, dari perjalanan ini aku belajar satu hal penting: anak-anak bisa membuat perubahan besar, asal diberi ruang dan kesempatan. Kita bisa berbicara, kita bisa berkarya, dan kita bisa menjadi bagian dari pembangunan. Aku tidak menyangka bahwa dari kota kecil di ujung barat Indonesia, aku bisa ikut berkontribusi untuk anak-anak di seluruh Aceh.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kegiatan di Forum Anak bukan hanya tentang rapat atau diskusi, tapi juga tentang aksi nyata. Kami pernah melakukan kampanye lingkungan, berbagi edukasi tentang kesehatan, membantu anak-anak yang membutuhkan, bahkan ikut serta dalam penyusunan rencana pembangunan daerah agar lebih ramah anak. Seru sekali, kan?</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong>Harapan untuk Teman-Teman Semua</strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Untuk kalian, teman-teman yang sedang membaca ceritaku ini, aku ingin berpesan: jangan pernah takut untuk bermimpi besar. Mimpi adalah langkah awal menuju masa depan. Tidak masalah kalau kalian berasal dari kota kecil, desa terpencil, atau latar belakang yang sederhana. Yang penting adalah semangat dan kemauan untuk belajar dan berbagi.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Jika kalian punya ide atau keinginan untuk membantu orang lain, mulailah dari hal kecil. Bergabunglah dengan kegiatan positif di sekolah atau di lingkungan sekitar. Ajak teman-temanmu untuk ikut serta. Kalian bisa menjadi pelindung lingkungan, sahabat untuk teman sebaya, atau bahkan inspirasi bagi anak-anak lain.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Karena sejatinya, setiap anak adalah bintang yang bersinar. Dan jika kita bersama-sama, cahaya kita akan semakin terang, menerangi jalan menuju masa depan yang lebih baik. Terima kasih sudah membaca ceritaku. Semoga kalian semua juga bisa menjadi suara anak di tempat kalian masing-masing, dan membawa perubahan baik bagi dunia ini.</p></p></p>