LET OUR VOICE BE HEARD (Asia Pasific Child Well-Being Learning Exchange).

LET OUR VOICE BE HEARD (Asia Pasific Child Well-Being Learning Exchange).

By: dewan anak kab tts

Let Our Voice Be Heard atau Biarkan Suara Kami Didengar, merupakan Suatu Kegiatan Dialog antar Anak dan Pemerintah yang diselenggarakan secara virtual (Zoom Meeting) atas kerjasama antar Word Vision & Unicef For Every Child.

Dalam dialog ini perwakilan anak Indonesia di berikan kesempatan untuk mengangkat permasalahan anak yaitu Violence Against Children atau kekerasan terhadap anak yang lebih menekankan tentang Child Labour(Pekerja Anak) dan Eksploitation Chidren (Eksploitasi Anak). Ishak Sebagai Perwakilan anak Indonesia bersama Pendamping melakukan Pendataan berupa Survey dan data-data  tentang dampak dan bagaimana upaya yang perlu dilakukan baik dari anak sebagai teman dan sebaya serta upaya darin pihak pemerintah dan pemerhati anak. Dalam Speech-nya, ia menyampaikan bahwa "mereka(pekerja anak) sangat mau untuk bersekolah, ingin untuk belajar dan bermain bersama teman". Dari survey pun ia mendapati bahwa beberapa pekerja anak mendapat perlakuan yang tidak adil dan semena-mena, bahkan adapula yang mendapat kekerasan secara fisik dan emosional.

Di akhir Penyampaiannya, Ishak sebagai perwakilan Anak Indonesia juga memberikan rekomendasi untuk semua dalam upaya preventif menekan angka pekerja anak dan anak yang di eksploitasi.  Dalam dioalog tersebut juga mendapat tanggapan dari Bunda Leni Rosalin sebagai Deputi Pemenuhan Hak Anak kala itu. 

Adapun Keterwakilan Anak dari 5 Negara yakni, Mongolia, Thailand, Lao PDR, Philippines, dan Myanmar yang juga meyampaikan aspirasi anak dari negara masing-masing. 



"let us care for our children and environment."

"THE SAME WEIGHT IS CARRIED LIGHTLY AS CARRIED"


Penulis : Sefnat Ishak NamangDjabar

0 Komentar untuk LET OUR VOICE BE HEARD (Asia Pasific Child Well-Being Learning Exchange).

login untuk komentar