🙌🏼Halo Anak Jawa Tengah🙌🏼
Pada tanggal 31 Januari 2022, Perwakilan Forum Anak Jawa Tengah mengikuti pembukaan masa musrenbang tahun 2022 dan Forum Konsultasi Publik RKPD 2023. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah, Pimpinan DPRD Jawa Tengah, Kepala OPD, perwakilan forum anak, dan komunitas difabel. Pada kegiatan tersebut kami perwakilan Forum Anak Jawa Tengah mendengarkan paparan mengenai arah kebijakan pemerintah tahun 2023 dan kebijakan prioritas. Pada saat itu juga kami diberikan waktu untuk menyampaikan pendapat dan usulan kami selaku perwakilan forum anak, adapun usulan yang kami sampaikan sebagai berikut,
1. Kami mengapreasi dan berterima kasih kepada Bapak Gubernur, Ayah Ganjar, karena selalu memberikan kesempatan kepada kami untuk terlibat dalam proses perencanaan pembangunan.
Namun kami berharap, hal yang sudah sangat baik sekali di tingkat provinsi ini juga dapat dilakukan oleh teman-teman kami, untuk dapat juga berkesempatan secara luas dalam menyampaikan pendapat dan pandangannya baik di tingkat Kabupaten, Kota, Kecamatan hingga Desa dan Kelurahan.
Upaya ini adalah agar anak-anak di Jawa Tengah dapat berekspresi, mendapatkan pendampingan dan perlindungan dari pemerintah serta untuk mendukung terwujudnya lingkungan yang layak anak.
2. Di tengah kasus covid-19 dengan varian omicron yang sedang meningkat, kami berharap pemerintah bisa melakukan peningkatkan pengawasan protokol kesehatan dan perubahan perilaku secara rutin dan lebih ketat di sekolah yang sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka, mengingat telah ditemukannya klaster sekolah.
Selain itu, kami harap proses vaksinasi bagi seluruh pelajar dan vaksin booster (tahap 3) bagi tenaga pendidik dan siswa siswi di seluruh Jawa Tengah dapat dipercepat, terutama di kota/kabupaten yang rawan terdampak Covid-19. Agar kami anak anak dapat merasa aman dalam perjalanan dari dan ke sekolah
3. Salah satu akibat dari covid-19, adalah banyak anak, teman-teman kami, yang kehilangan orang tua mereka. Ada di antara mereka yang menjadi yatim, piatu, maupun yatim piatu. Tidak hanya itu, isu kesehatan mental anak-anak juga menjadi isu yang harus diangkat karena menyebabkan berbagai kerentanan pada anak.
Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah sudah mencoba menginisiasi beberapa langkah untuk merespon hal itu, salah satunya dengan melakukan Assesment terhadap anak yatim piatu serta memberikan dukungan psikososial yang melibatkan Forum Anak di Kabupaten/Kota.
Kami berharap pemerintah Jawa Tengah, terutama Dinas-Dinas terkait lainnya dapat mendukung dan turun tangan bersama dalam menangani dan mengatasi masalah-masalah anak yang terdampak pandemi covid-19 itu, agar mereka juga dapat bahagia seperti kita.
Selain kehilangan orang tua, Forum Anak Jawa Tengah mengamati bahwa banyak kondisi mental anak adalah cerminan dari kondisi keluarga mereka pula, banyak dari mereka yang mengalami masalah terkait dengan kesehatan mental karena pengaruh orangtua, yang mungkin juga stress atau mengalami dampak dari pandemi. FAN Jateng mengusulkan agar pemerintah juga memberikan perhatian dalam peningkatan kemampuan para orang tua dalam parenting, karena menurut kami bukan hanya anak yang perlu brlajar, melainkan orang tua juga perlu.
4. Kami melihat bahwa masih terdapat anak-anak berisiko mengalami stunting di jawa tengah, yang bisa jadi tambah rentan akibat situasi pandemi. Kami berharap pemerintah bisa melakukan langkah pencegahan yang lebih maksimal.
Langkah pencegahan yang kami usulkan adalah terkait peningkatan kesehatan bagi bayi dan balita, peningkatan pemahaman orang tua dan calon orang tua, serta mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak. Karena banyak anak-anak yang menikah dan mereka tidak memahami bagaimana pengasuhan anak yang benar sehingga berdampak buruk bagi kesehatan anak, selain juga perkawinan anak melanggar hak anak dan tidak sesuai dengan kondisi biologis anak.
Setelah menyampaikan usulan dan pendapat, Gubernur Ganjar Pranowo langsung memberikan respon mengenai apa yang kami sampaikan.
0 Komentar untuk Pembukaan Masa Musrenbang 2022